Rabu, 06 November 2013

Mengaplikasikan Olahraga Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Seperti yang telah kita ketahui, olahraga adalah suatu bentuk gerakan yang dapat menyehatkan tubuh. Olahraga merupakan bentuk aktivitas yang sering dilakukan. Dengan berolahraga, maka kesehatan fisik dan jasmani akan terbentuk dengan baik.

Karakteristik Olahraga di Setiap Negara

Setiap negara memiliki karakteristik olahraga masing-masing. Negara matahari terbit terkenal dengan olahraga Sumo. Olahraga pun mulai diperlombakan untuk menjalin persahabatan antar negara. Hal ini membuat keanekaragaman olahraga dapat ditiru atau dilakukan masyarakat yang tidak berprofesi sebagai atlet.


Manfaat yang Diperoleh dari Olahraga

Bagaimanapun bentuk olahraga itu, tentu memiliki manfaat. Manfaat yang didapat dari berolahraga adalah tubuh menjadi bugar. Bugar tidak hanya dalam segi fisik, pikiran pun akan menjadi bugar karena dapat menghilangkan stres. Selain itu, berolahraga dapat menghilangkan penyakit.

Untuk mendapatkan manfaat dari olahraga, Dinas Pendidikan Indonesia menambahkan kurikulum Penjaskes dalam mata pelajaran di sekolah. Penjaskes merupakan kepanjangan dari Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Dalam satu minggu, setidaknya ada satu kali pelajaran Penjaskes. Dengan penerapan pelajaran ini diharapkan siswa selalu dalam keadaan bugar dan memahami pentingnya olahraga bagi kehidupan.

Olahraga memiliki beberapa tipe, yaitu olahraga modern dan olahraga tradisional. Kedua tipe olahraga ini sama-sama bertujuan untuk menyehatkan jiwa dan raga. Perbedaannya adalah olahraga modern lebih dikenal oleh masyarakat.

Olahraga modern adalah olahraga yang ada pada masa kini. Olahraga ini banyak dipertandingkan dalam beberapa acara. Contoh olahraga modern adalah golf, polo air, menembak, loncat indah, gulat, hoki, balap sepeda, balapan motor, memanah, dan paralayang.

Sedangkan olahraga tradisional adalah olahraga yang masih asli dan kurang terkenal. Olahraga tipe ini berasal dari tiap-tiap daerah suatu negara sehingga olahraga ini hanya terkenal di daerahnya saja. Di Indonesia, contoh olahraga tradisional adalah balap karung, egrang, karapan sapi, galah asin, dan pencak silat.

Olahraga tradisional yang terbilang ekstrim di Indonesia adalah lompat batu. Olahraga ini berasal dari pulau Nias. Untuk melakukan olahraga ini, seseorang harus berlari dulu pada jarak beberapa meter menuju batu besar yang ada di depannya. Ukuran batu sangatlah besar dan tinggi. Butuh kejelian dan kecermatan untuk melakukan olahraga ekstrim ini

Olahraga Bisa Meningkatkan Rasa Percaya Diri


Percaya diri merupakan salah satu hal yang dapat kita andalkan dan selalu kita butuhkan dalam mencapai sesuatu. Begitu pula dalam era modern seperti saat ini , rasa percaya diri dapat memiliki arti yang beragam. Salah satunya physical confidence, atau kepercayaan diri secara fisik.
Menurut Dr. Pulkit Sharma, Clinical Psychologist and Psychoanalytical Therapist dari Rumah Sakit Vimhans, Delhi, India, memiliki rasa percaya diri yang berasal dari pikiran dan juga perilaku yang baik menghindarkan kita dari gangguan kesehatan fisik, mental, dan juga kejiwaan

Olahraga merupakan salah satu cara yang paling penting dilakukan untuk mendapatkan physical confidence tersebut. Ketidakseimbangan postur, otot-otot yang tegang dan tuntutan untuk memenuhi kebutuhan fisik sehari-hari merupakan salah satu alasan mengapa olahraga dibutuhkan. Dengan terciptanya kesempurnaan pada tubuh, otomatis kepercayaan diri pun terbentuk. Ini dia yang membuat olahraga bisa bantu meningkatkan rasa percaya diri :

1. Rasa Pencapaian
Ketika berolahraga, rasa percaya diri akan meningkat karena kita telah mau menyemangati diri sendiri untuk aktif bergerak ketimbang hanya duduk diam mendengarkan masalah atau gosip yang sedang terjadi. Aktif bergerak, tentu lebih sehat ketimbang duduk santai tanpa melakukan apapun.

2. Meningkatkan Rasa Nyaman
Saat fisik aktif, tubuh melepaskan senyawa endorfin yang mampu mencegah stres dan membuat kondisi psikologi seseorang terasa lebih nyaman. Hal inilah yang membuat rasa percaya diri meningkat ketika sedang berolahraga.

3. Kesehatan Fisik
Olahraga secara rutin akan membuat sistem imun meningkat dan menangkal berbagai virus serta penyakit yang berbahaya. Dengan fisik yang sehat, membuat kita merasa lebih mencintai diri sendiri.

4. Penampilan Lebih Menarik
Olahraga membuat penampilan dan bentuk tubuh menjadi lebih baik. Penampilan yang cantik dan menarik akan meningkatkan raa percaya diri setiap orang.

5. Memperbaiki Mood
Jika perasaan sedang sedih ataupun buruk, olahraga dapat membuat kita merasa lebih baik dan kembali percaya diri. Olahraga juga salah satu solusi yang baik yang dapat membuat hidup lebih terkontrol, sehingga mood kita siap untuk melakukan hal-hal dan tantangan baru.

6. Bersosialisasi dengan Orang Baru
Megikuti kelas di gym, jogging di sekitar rumah, ataupun mengikuti kelas yoga, membuat kita dapat mengenal dan menjalin hubungan dengan orang-orang baru di sekitar kita. Bersosialisasi, dapat meningkatkan rasa percaya diri.

7. Membangkitkan Semangat Kompetisi
Dengan berolahraga, kita menantang diri dalam suatu kompetisi, di mana kita mencoba untuk melebihi limit ataupun batasan sendiri. Setelah tantangan itu tercapai, otomatis kita akan lebih menghargai diri sendiri yang akhirnya membentuk kepercayaan diri.

8. Meningkatkan Performa Seksual
Olahraga dapat meningkatkan stamina dan performa seksual serta meningkatkan rasa percaya diri, yang akan membuat kehidupan seksual seseorang menjadi lebih baik.

9. Perhatian dan Konsentrasi yang Lebih Baik
Olahraga dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi yang lebih baik. Hal ini merupakan salah satu faktor yang baik dalam pekerjaan, karena kita dapat menjadi lebih fokus dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.

Olahraga Tepat untuk Lansia




Seiring pertambahan usia, fungsi dan usia organ tubuh akan mengalami penurunan. Olahraga tetap penting untuk orang lanjut usia (lansia).

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa gaya hidup santai yang dijalani oleh beberapa lansia justru meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung. Penyebabnya adalah denyut jantung yang semakin lemah dan penurunan fungsi kerja otot-otot di jantung karena minimnya aktvitas fisik perangsang kerja otot tersebut. 

Karena itu, mereka yang berada pada usia lanjut, olahraga tetap dianjurkan. Tentunya dengan kadar dan intensitas yang lebih terukur. Hasil penelitian Houei Group Nursing Centre Miyakonojo, Miyazaki, Jepang, menjelaskan bahwa kondisi fisik setiap lansia berbeda, karena itu, kadar aktivitas fisik yang harus dijalani pun akan berbeda.

Sarannya, sebelum menentukan jenis olahraga yang akan dijalani, setiap lansia dianjurkan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu ke dokter. 

Secara umum, ada tiga jenis olahraga untuk lansia.

Aerobik. Merupakan jenis olahraga untuk kesehatan jantung dan paru-paru, berupa gerakan tubuh secara umum. Jenis olahraga yang bisa dilakukan, misal jalan kaki, bersepeda santai, berenang. 

Kekuatan. Jangan berpikir untuk meminta lansia mengangkat barbel. Latihan kekuatan bisa dilakukan dengan botol air mineral yang dilakukan perlahan-lahan atau benda-benda ringan lain. Bisa juga dengan melakukan gerakan duduk, kemudian berdiri. Tujuannya adalah melatih sendi dan otot agar tidak kaku. 

Keseimbangan. Lansia mudah jatuh karena keseimbangan yang mereka miliki menurun. Latihan keseimbangan berguna untuk meningkatkan stabilitas tubuh lansia. Jenis latihan yang bisa dilakukan adalah dengan berdiri pada satu kaki, melakukan peregangan otot-otot lengan dan kaki, seperti saat kita melakukan pemanasan sebelum berolahraga pada umumnya. 

Agar bisa mendapatkan latihan maksimal, lakukan setiap sesi latihan 30 menit, minimal dua kali dalam satu minggu.

*Tes Kesehatan Lansia

Sebelum melakukan latihan olahraga untuk Menjaga Kesehatan Lansia, sebaiknya para Lansia melakukan tes pengukuran kemampuan dan kesanggupan fisik awal. Sebelum dilakukan tes ini,  ada beberapa syarat yang harus dipatuhi, antara lain:
  • Peserta Lansia harus dalam kondisi sehat berdasarkan hasil pemeriksaan dokter,
  • Malam sebelum pengukuran kebugaran jasmani dilakukan, peserta harus cukup tidur (minimal 6 Jam),
  • Makan terakhir dilakukan minimal 4 jam sebelum pengukuran kebugaran jasmani dilakukan,
  • Gunakan pakaian dan sepatu olahraga yang paling Nyaman, 
  • Pelaksanaan pengukuran sebaiknya dilakukan pada pagi hari.
 Setelah melakukan tes kesehatan dan dipastikan Orang Tua aman melakukan Olahraga, anda juga perlu memperhatikan beberapa aspek, sehingga anda benar-benar nyakin untuk memulai olah raga secara rutin, yang diantaranya adalah:
  • Jangan pernah membiarkan lansia untuk berolahraga sendiri tanpa ada orang yang mengawasi secara langsung maupun tidak langsung.
  • Olahraga untuk Lansia sebaiknya dilakukan 2 jam sesudah makan terakhir, jadi apabila olahraga dilakukan pada pagi hari, anda harus makan roti atau biskuit dengan minum hangat paling tidak 30 menit sebelum olahraga. 
Hal ini sangat penting untuk menjaga kadar gula yang cukup saat berolahraga.
Lakukan Olah raga pada pagi hari. Hal ini dikarenakan kondisi udara pagi jauh lebih bersih apabila dibandingkan dengan kualitas udara pada siang atau sore hari. Udara sejuk pada pagi hari juga akan mengurangi rasa lelah akibat suhu yang panas. 
Lansia yang menderita penyakit seperti penyakit otot dan sendi, jantung, pernapasan, dan penyakit metabolik memerlukan program olahraga khusus yang dibuat oleh dokter konsultan olahraga. Program olahraga khusus ini, akan membantu perbaikan penyakit yang sedang diderita.

Kesimpulan:
  • Olahraga yang teratur dan sesuai dengan petunjuk dokter akan mampu mengurangi keluhan gejala penyakit pada Lansia,
  • Olahraga untuk merawat kesehatan Lansia sebaiknya dilakukan pada pagi hari, dan tidak melebihi batas maksimal ketahanan Tubuh.


Olahraga Terpopuler

   Olahraga bisa dikatakan menjadi bagian yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat Indonesia kesehariannya. Selain untuk menyehatkan tubuh, olahraga juga banyak manfaat dan fungsi lain. Diantaranya adalah sebagai penghilang stress, sumber penghasilan, sebagai penunjuk strata sosial, sebagai propaganda, dll.  dan inilah contoh olahraga-olahraga yang paling terpopuler yang diurutkan dari posisi 10 - 1 :  Peringkat 10,  Tenis Tenis adalah sebuah permainan olahraga yang menggunakan raket dan bola dan dimainkan di sebuah lapangan yang dibagi menjadi dua oleh sebuah jaring.Terdapat berbagai jenis permainan yang menggunakan raket dalam permainan nya ini dan tenis merupakan salah satunya ada tenis yang paling disukai.


dan inilah contoh olahraga-olahraga yang paling terpopuler yang diurutkan dari posisi 10 - 1 :

Peringkat 10,  Tenis
Tenis adalah sebuah permainan olahraga yang menggunakan raket dan bola dan dimainkan di sebuah lapangan yang dibagi menjadi dua oleh sebuah jaring.Terdapat berbagai jenis permainan yang menggunakan raket dalam permainan nya ini dan tenis merupakan salah satunya ada tenis yang paling disukai.



Menurut beberapa catatan sejarah, Pada abad ke-11 sejenis permainan yang disebut jeu de paume, yang menyerupai permainan tenis kini, telah dimainkan untuk pertama kali di sebuah kawasan di Perancis. Bola yang digunakan dibalut dengan benang berbulu sedangkan pemukulnya hanyalah tangan

Permainan ini kemudian diperkenalkan ke Italia dan Inggris pada abad ke-13 dan mendapat sambutan hangat dalam waktu yang singkat. Banyak peminatnya ternyata di antara rakyat setempat terhadap permainan ini. Sejak itu perkembangan tenis terus meningkat ke negara-negara Eropa yang lain sampai Amerika , Asia, dan benua lainnya.

Peringkat 9,Hoki

Hoki atau field hockey adalah olahraga permainan yang dilakukan oleh pria dan wanita dengan menggunakan alat pemukul (stick) dan bola. Bentuk permainannya hampir sama dengan sepak bola.
Begitu juga dengan ice hockey, hanya saja ini di atas es atau pada musim dingin

Para ahli sejarah menyebut, permainan hoki berasal dari Persia, karena olahraga yang mirip dengan permainan yang dikenal sekarang sudah dimainkan sekitar 4000 tahun yang lalu. Ukiran-ukiran pada gua di Beni Hassan di lembah Nill menggambarkan, berabad-abad yang lalu oleh orang-orang Mesir bermain suatu permainan yang mirip hoki



Peringkat 8, Catur

Catur adalah permainan mental yang dimainkan oleh dua orang. Pecatur adalah orang yang memainkan catur, baik dalam pertandingan satu lawan satu maupun satu melawan banyak orang (dalam keadaan informal). Sebelum bertanding, pecatur memilih biji catur yang akan ia mainkan. Terdapat dua warna yang membedakan bidak atau biji catur, yaitu hitam dan putih. Pemegang buah putih memulai langkah pertama, yang selanjutnya diikuti oleh pemegang buah hitam secara bergantian sampai permainan selesai




Peringkat 7, Voli
Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masing-masing grup memiliki enam orang pemain. Terdapat pula variasi permainan bola voli pantai yang masing-masing grup hanya memiliki dua orang pemain. Olahraga Bola Voli dinaungi FIVB (Federation Internationale de Volleyball)[1] sebagai induk organisasi internasional, sedangkan di Indonesia di naungi oleh PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia).


Peringkat 6, Tinju
Tinju adalah olahraga dan seni bela diri di mana dua orang partisipan dengan berat yang serupa bertanding satu sama lain dengan menggunakan tinju mereka dalam rangkaian pertandingan berinterval satu atau tiga menit yang disebut “ronde”. Baik dalam Olimpiade ataupun olahraga profesional, kedua petarung (disebut petinju) menghindari pukulan lawan mereka sambil berupaya mendaratkan pukulan mereka sendiri ke lawannya.


Nilai diberikan untuk pukulan yang bersih dan mantap ke bagian depan pinggang ke atas yang sah dari lawan, dengan pukulan ke kepala dan dada mendapat nilai lebih. Petinju dengan nilai yang lebih tinggi setelah sejumlah ronde yang direncanakan akan dinyatakan sebagai pemenang. Kemenangan juga dapat dicapai jika lawan dipukul jatuh dan tidak dapat bangkit sampai hitungan kesepuluh dari wasit (suatu Knockout, atau KO) atau jika lawan dinyatakan tidak mampu melanjutkan pertandingan (suatu Technical Knockout, atau TKO). Untuk keperluan rekor pertandingan, TKO dihitung sebagai KO.

Peringkat 5, Futsal
Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan.
Futsal turut juga dikenali dengan berbagai nama lain. Istilah “futsal” adalah istilah internasionalnya, berasal dari kata Spanyol atau Portugis, football dan sala


Peringkat 4, Renang
Berenang adalah gerakan yang dilakukan oleh manusia atau hewan sewaktu bergerak di air, dan biasanya tanpa perlengkapan buatan. Berenang bisa menjadi kegiatan rekreasi dan olahraga. Makhluk hidup berenang antara lain untuk keperluan mandi, mendinginkan suhu tubuh, sewaktu mencari ikan, atau bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air

Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan orang di kolam renang. Manusia juga berenang di sungai, di danau, dan di laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.


Peringkat 3, Basket
Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.



Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari oleh penduduk Amerika Serikat dan penduduk di belahan bumi lainnya, antara lain di Amerika Selatan, Eropa Selatan, Lithuania, dan juga di Indonesia.


Peringkat 2, Bulu Tangkis


Bulutangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan.

Mirip dengan tenis, bulutangkis bertujuan memukul bola permainan (“kok” atau “shuttlecock”) melewati net agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang sama.




Peringkat 1, Sepak Bola
Sepak bola adalah salah satu olahraga yang sangat populer di dunia. Dalam pertandingan, olahraga ini dimainkan oleh dua kelompok berlawanan yang masing-masing berjuang untuk memasukkan bola ke gawang kelompok lawan. Masing-masing kelompok beranggotakan sebelas pemain, dan karenanya kelompok tersebut juga dinamakan kesebelasan.




Ciri Olahraga Kesehatan


Pesantai adalah orang yang tidak melakukan olahraga sehingga cenderung kekurangan gerak. Sebaliknya Pelaku olahraga berat melakukan olahraga lebih dari keperluannya untuk pemeliharaan kesehatan. Maka Pelaku Olahraga Kesehatan adalah orang yang tidak kekurangan gerak tetapi bukan pula Pelaku olahraga berat. Olahraga yang dianjurkan untuk keperluan kesehatan adalah aktivitas gerak raga dengan intensitas yang setingkat di atas intensitas gerak raga yang biasa dilakukan untuk keperluan pelaksanaan tugas kehidupan sehari-hari (Blair, 1989 dalam Cooper, 1994). Dalam Olahraga Kesehatan, setiap Peserta harus berusaha mengikutinya sebaik mungkin gerak/ instruksi Pelatih, namun tentu harus sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

Ciri Olahraga Kesehatan secara teknis-fisiologis adalah :
- gerakannya mudah, sehingga dapat diikuti oleh orang kebanyakan dan seluruh siswa/santri pada umumnya (bersifat massaal), sehingga dapat memperkaya dan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak dasar, gerak yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan hidup sehari-hari.
- intensitasnya sub-maksimal dan homogen, bukan gerakan-gerakan maksimal atau gerakan eksplosif maksimal (faktor keamanan).
- terdiri dari satuan-satuan gerak yang dapat (secara sengaja) dibuat untuk menjangkau seluruh sendi dan otot, serta dapat dirangkai untuk menjadi gerakan yang kontinu (tanpa henti) – faktor penting untuk dapat mengatur dosis dan intensitas olahraga kesehatan.
- bebas stress (non kompetitif)
- diselenggarakan 3-5x/minggu (minimal 2x/minggu).
- dapat mencapai intensitas antara 60-80% denyut nadi maksimal (DNM) sesuai umur. DNM sesuai umur = 220 – umur dalam tahun. Sebaiknya tiap Peserta mengetahui cara menetapkan dan menghitung denyut nadi latihan masing-masing.
Perlu pula dikemukakan bahwa sampai usia sekitar 14 tahun (usia pubertas) tidak perlu ada pemisahan siswa atas dasar jenis kelamin (Watson,1992), karena baru akan berdampak nyata di atas usia tersebut.


Mengapa perlu Olahraga ?
Gerak adalah ciri kehidupan. Tiada hidup tanpa gerak. Apa guna hidup bila tak mampu bergerak. Memelihara gerak adalah mempertahankan hidup, meningkatkan kemampuan gerak adalah meningkatkan kualitas hidup. Oleh karena itu : Bergeraklah untuk lebih hidup, jangan hanya bergerak karena masih hidup.

Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (meningkatkan kualitas hidup). Seperti halnya makan, Olahraga merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya periodik; artinya Olahraga sebagai alat untuk memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat ditinggalkan. Olahraga merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani dan sosial. Struktur anatomis-anthropometris dan fungsi fisiologisnya, stabilitas emosional dan kecerdasan intelektualnya maupun kemampuannya bersosialisasi dengan lingkungannya nyata lebih unggul pada siswa-siswa yang aktif mengikuti kegiatan Penjas-Or dari pada siswa-siswa yang tidak aktif mengikuti Penjas-Or (Renstrom & Roux 1988, dalam A.S.Watson : Children in Sport dalam Bloomfield,J, Fricker P.A. and Fitch,K.D., 1992).
Olahraga Kesehatan meningkatkan derajat Sehat Dinamis (Sehat dalam gerak), pasti juga Sehat Statis (Sehat dikala diam), tetapi tidak pasti sebaliknya. Gemar berolahraga : mencegah penyakit, hidup sehat dan nikmat ! Malas berolah-raga : mengundang penyakit.
Tidak berolahraga : menelantarkan diri !
Kesibukan dalam kehidupan “Duniawi” sering menyebabkan orang menjadi kurang gerak, disertai stress yang dapat mengundang berbagai penyakit non-infeksi di antaranya yang terpenting adalah penyakit kardio-vaskular (penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan stroke). Hal ini banyak dijumpai pada kelompok usia pertengahan, tua dan lanjut, khususnya yang tidak melakukan Olahraga. Olahraga (Kesehatan): Banyak gerak dan bebas stress, mencegah penyakit dan menyehatkan ! Olahraga adalah kebutuhan hidup bagi orang yang mau berpikir. Bukan Allah menganiaya manusia, tetapi manusia menganiaya dirinya sendiri ! Pemahaman dan perilaku ini sudah harus ditanamkan sejak usia dini, yaitu semenjak mereka masih di tingkat Pendidikan Dasar, baik di Sekolah Umum maupun di Pondok Pesantren! Cara penyajian Penjas-Or di Sekolah maupun di Pondok Pesantren harus dapat menjadikan siswa/santri menjadi butuh akan Penjas-Or khususnya demi kesehatannya serta dukungan bagi kemampuan belajarnya, sehingga siswa/santri akan selalu menyambut gembira setiap datang mata pelajaran Penjas-Or. Oleh karena sudah menjadi kebutuhan, maka mereka akan merasa dirugikan manakala mata pelajaran Penjas-Or ditiadakan seperti yang terjadi selama ini bila mereka akan menghadapi ujian akhir. Untuk ini diperlukan guru-guru Penjas-Or yang faham benar akan makna Penjas-Or di Sekolah maupun di Pondok Pesantren.
Konsep Olahraga Kesehatan adalah: Padat gerak, bebas stress, singkat (cukup 10-30 menit tanpa henti), adekuat, massaal, mudah, murah, meriah dan fisiologis (bermanfaat dan aman) ! Massaal : Ajang silaturahim, ajang pencerahan stress, ajang komunikasi sosial ! Jadi Olahraga Kesehatan membuat manusia menjadi sehat Jasmani, Rohani dan Sosial yaitu Sehat seutuhnya sesuai konsep Sehat WHO ! Adekuat artinya cukup, yaitu cukup dalam waktu (10-30 menit tanpa henti) dan cukup dalam intensitasnya. Menurut Cooper (1994), intensitas Olahraga Kesehatan yang cukup yaitu apabila denyut nadi latihan mencapai 65-80% DNM (Denyut nadi maximal: 220-umur dalam tahun). Masalah intensitas yang adekuat ini harus menjadi perhatian bila Olahraga Kesehatan telah mencapai Sasaran–3 (lihat Sasaran Olahraga Kesehatan).
Sehat Dinamis hanya dapat diperoleh bila ada kemauan mendinamiskan diri sendiri khususnya melalui kegiatan Olahraga (Kesehatan). Hukumnya adalah : Siapa yang makan, dialah yang kenyang ! Siapa yang mengolah-raganya, dialah yang sehat ! Tidak diolah berarti siap dibungkus ! Klub Olahraga Kesehatan adalah Lembaga Pelayanan Kesehatan (Dinamis) di lapangan. Dalam kaitan dengan ini maka setiap lembaga Pendidikan Umum maupun Pondok-pondok Pesantren harus juga berfungsi sebagai Lembaga Pelayanan Kesehatan lapangan, dalam rangka program pokok yaitu
Contoh Olahraga Kesehatan berbentuk senam yang dapat mencapai Sasaran-3 (Aerobiks) ialah Senam Pagi Indonesia seri D (SPI-D). Satu seri SPI-D memerlukan waktu 1’45”, sehingga untuk memenuhi kriteria waktu yang adekuat maka SPI-D harus dilakukan minimal 6x berturut-turut tanpa henti, yang akan mencapai waktu 10.5 menit. Menurut penelitian, bila SPI-D dilakukan dengan sungguh-sungguh maka intensitasnya dapat mencapai tingkat adekuat sesuai kriteria Cooper. SPI-D ini macam gerak dan tata-urutannya sudah berpola tetap sehingga lama-kelamaan Peserta dapat menjadi hafal akan macam gerakan dan tata-urutannya. Bila Peserta sudah hafal, maka rangsangan terhadap proses berpikir menjadi berkurang. Oleh karena itu senam aerobik pada umumnya yang tidak berpola tetap, adalah lebih baik dalam hal rangsangannya terhadap proses berpikir.


Sasaran Olahraga Kesehatan

  •  Sasaran-1: Memelihara dan meningkatkan kemampuan gerak yang masih ada, termasuk memelihara dan meningkatkan fleksibitas dan kemampuan koordinasi.
  •  Sasaran-2 : Meningkatkan kemampuan otot untuk meningkatkan kemampuan geraknya lebih lanjut. Latihan dilakukan dengan menerapkan prinsip Pliometrik!.
  • Sasaran-3 : Memelihara kemampuan aerobik yang telah memadai atau me-ningkatkannya untuk mencapai sasaran minimal katagori “sedang”. 


Perlu ditekankan sekali lagi bahwa Olahraga Kesehatan adalah gerak olahraga dengan takaran sedang, bukan olahraga berat ! Jadi takarannya ibarat makan : berhentilah makan menjelang kenyang; jangan tidak makan oleh karena bila tidak makan dapat menjadi sakit, sebaliknya jangan pula kelebihan makan, karena kelebihan makan akan mengundang penyakit. Artinya berolahragalah secukupnya (adekuat), jangan tidak berolahraga karena kalau tidak berolahraga mudah menjadi sakit, sebaliknya kalau melakukan olahraga secara berlebihan dapat menyebabkan sakit !
Keterkaitan Kesehatan, Pendidikan Jasmani dan Olahraga.
Untuk lebih memudahkan bahasannya perlu lebih dahulu dikutip kembali hal-hal yang tersebut di bawah ini :

Sehat dan Kesehatan.

  • Sehat merupakan dasar bagi segala kemampuan jasmani, rohani maupun sosial.
  • Memelihara dan meningkatkan kesehatan : cara yang terpenting, termurah dan fisiologis adalah melalui Olahraga.
  •  Acuan Sehat adalah Sehat Paripurna dari Organisasi Kesehatan Dunia.

 Pendidikan Jasmani dan Olahraga :

  •  Pendidikan Jasmani adalah pendidikan dengan menggunakan media kegiatan Jasmani.
  • Olahraga adalah pelatihan Jasmani
  •  Pendidikan Jasmani dan Olahraga adalah Pendidikan dan Pelatihan Jasmani, yang dalam lingkup persekolahan/pesantren berarti Pelatihan Jasmani, Rohani dan Sosial menuju kondisi yang lebih baik yaitu sejahtera paripurna (peningkatan mutu sumber daya manusia). 

Olahraga – Gerak :

  • Gerak adalah ciri kehidupan.
  • Memelihara gerak adalah mempertahankan hidup.
  • Meningkatkan kemampuan gerak adalah meningkatkan kualitas hidup.
  • Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk meningkatkan kemampuan gerak yang berarti meningkatkan kualitas hidup.
  • Olahraga merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani dan sosial menuju sejahtera paripurna.
  •  Hanya orang yang mau bergerak-berolahraga yang akan mendapatkan manfaat dari Olahraga. 

Olahraga Kesehatan :

  • Intensitasnya sedang, setingkat di atas intensitas aktivitas fisik dalam menjalani kehidupan sehari-hari
  • Meningkatkan derajat kesehatan dinamis – sehat dengan kemampuan gerak yang dapat memenuhi kebutuhan gerak kehidupan sehari-hari.
  •  Bersifat padat gerak, bebas stress, singkat (cukup 30 menit tanpa henti), mudah, murah, meriah massaal, fisiologis (manfaat & aman).
  •  Massaal : - Ajang silaturahim  Sejahtera Rohani dan Sosial
  • Ajang pencerahan stress  Sejahtera Rohani
  • Ajang komunikasi sosial  Sejahtera Sosial

Ketiga hal diatas merupakan pendukung untuk menuju Sehatnya WHO yaitu Sejahtera Paripurna.

  • Sehat dinamis adalah landasan bagi pelatihan Olahraga Prestasi. 

Kondisi Pendidikan Jasmani dan Olahraga saat ini.

  • Waktu yang tersedia = 2 x 45 menit/minggu
  •  Sarana – prasarana sangat terbatas
  •  Kurikulum Penjas-Or lebih berorientasi kepada Olahraga Kecabangan :

1. Cenderung individual dan cenderung mengacu pencapaian prestasi
2. Olahraga prestasi mahal dalam hal :

  • Sarana – prasarana
  •  Waktu, perlu masa pelatihan yang panjang
  •  Tenaga dan biaya.



Filsafat Olahraga




Pengertian Olahraga dan Mengapa Orang Melakukan Olahraga

1. Pengertian Olahraga
            Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate Dictionary (1980) yaitu ikut serta dalam aktivitas dalam aktivitas untuk mendapatkan kesengan, dan aktivitas khusus sperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat).
            UNESCO mendefenisikan olahraga sebagai “setiap aktivitas fisik berupa permaina yang berisikan perjuangan melawan unsure-unsur alam, orang lain, ataupun diri sendiri”.
            Dewan Eropa merumuskan olahraga sebagai aktivitas spontan, bebas dan dilaksanakan dalam waktu luang”.Defenii terakhir ini merupakan cikal bakal panji olahraga di dunia yaitu “Sport for All” dan di Indonesia tahun 1983, “memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat” (Rusli dan Sumardianto,2000:6).
            Menurut Cholik Mutihir olahraga adalah “proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia yang seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.
            Untuk pengertian olahraga menurut Edward (1973) olahraga harus bergerak dari konsep bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain mempunyai karakteristik antar lain :
a.Terpisahdarirutinitas
b.Bebas
c. Tidak produktif
d. Menggunakan peraturan yang tidak baku
Jenis-jenis olahraga :
a. Olahraga amatir
b. Olahraga atletik
c. Darah olahraga
d. Demonstrasi olahraga
e. Olahraga penyandang cacat
f. Olahraga ekstrim
g. Olahraga fantasi
h. Female olahraga
i. Individu olahraga
j. Olahraga profesional

2. Alasan Orang Melakukan Olahraga
            Satu-satunya alasan mengapa orang melakukan olahraga adalah untuk meningktakan kesegaran, kebugaran serta ketahanan jasmani. Olahraga sedikitnya 10 menit setiap hari membuat mental menjadi lebih sehat, pikiran jernih, stres berkurang dan memicu timbulnya perasaan bahagia. Bahwa olahraga membuat peredaran darah menjadi lancar, membakar lemak dan kalori, serta mengurangi risiko darah tinggi dan obesitas merupakan suatu hal yang diketahui umum. Riset terbaru menunjukkan suatu kelebihan lain dari aktivitas ini. Olahraga sedikitnya 10 menit setiap hari membuat mental menjadi lebih sehat, pikiran jernih, stres berkurang dan memicu timbulnya perasaan bahagia.
            Secara lebih jelas Daniel Landers, profesor pendidikan olahraga dari Arizona State University mengungkapkan lima manfaat olahraga terhadap otak Anda.
1. Meningkatkan kemampuan otak. Latihan fisik yang rutin dapat meningkatkan konsentrasi, kreativitas, dan kesehatan mental. Karena olahraga bisa meningkatkan jumlah oksigen dalam darah dan mempercepat aliran darah menuju otak. Para ahli percaya bahwa hal-hal ini dapat mendorong reaksi fisik dan mental yang lebih baik.

2. Membantu menunda proses penuaan Riset membuktikan bahwa latihan sederhana seperti jalan kaki secara teratur dapat membantu mengurangi penurunan mental pada wanita di atas 65 tahun. Semakin sering dan lama mereka melakukannya makan penurunan mental kian lambat. Kabarnya, banyak orang merasakan manfaat aktivitas itu setelah sembilan minggu melakukannya secara teratur tiga kali seminggu. Latihan ini tidak harus dilakukan dalam intensitas tinggi. Cukup berupa jalan kaki di sekitar rumah.

3. Mengurangi stresOlahraga dapat mengurangi kegelisahan. Bahkan lebih jauh lagi, bisa membantu Anda mengendalikan amarah. Latihan aerobik dapat meningkatkan kemampuan jantung dan membuat Anda lebih cepat mengatasi stres. Aktivitas seperti jalan kaki, berenang, bersepeda, dan lari merupakan cara terbaik mengurangi stres.

4. Menaikkan daya tahan tubuh Jika Anda senang melakukan olahraga meski tak terlalu lama namun sering atau lama namun dengan santai melakukannya, maka aktivitas itu bisa meningkatkan hormon-hormon baik dalam otak seperti adrenalin, serotonin, dopamin, dan endorfin.
            Hormon ini berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Studi yang dilakukan di Inggris memperlihatkan bahwa 83 persen orang yang memiliki ganguan mental mengandalkan olahraga untuk meningkatkan mood dan mengurangi kegelisahan.
            Landers mengatakan untuk orang yang menderita depresi ringan dan sedang, olahraga sedikitnya 16 minggu bisa menimbulkan efek yang sama dengan menelan obat antidepresi seperti Zoloft dan Prozac.
            Sementara para peneliti di Duke University menemukan bahwa 60 persen orang depresi yang melakukan olahraga selama empat bulan dengan frekuensi tiga kali seminggu dan setiap latihan selama 30 menit bisa mengatasi gejala ini tanpa obat. Meski tergolong langkah yang mujarab namun bukan berarti pengobatan bisa langsung dihentikan, apalagi bagi yang mengalami depresi berat.

5. Memperbaiki kepercayaan diriUmumnya semakin mahir seseorang dalam suatu jenis aktivitas, maka kepercayaan diri pun akan meningkat. Bahkan suatu riset membuktikan bahwa remaja yang aktif berolahraga merasa lebih percaya diri dibandingkan dengan teman-temannya yang tidak melakukan kegiatan serupa.




  •  Bermain, Game, dan Sport

1. Bermain
            Bermain merupakan seluruh aktivitas anak termasuk bekerja kesenangannya dan merupakan metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bermain tidak sekedar mengisi waktu tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, cinta kasih (Soetjiningsih, 1995). Tentang bermain, Hurlock (1999) menyatakan setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkan tanpa mempertimbangkan hasil akhir.
            Beberapa manfaat yang bisa diperoleh seorang anak melalui bermain antara lain (Zaviera, 2008):
a. Aspek fisik.
Dengan mendapat kesempatan untuk melakukan kegiatan yang banyak melibatkan gerakan – gerakan tubuh, akan membuat tubuh anak menjadi sehat.
b. Aspek perkembangan motor kasar dan halus. Hal ini untuk meningkatkan ketrampilan anak.
c. Aspek social.
Anak belajar berpisah dengan ibu dan pengasuh. Anak belajar menjalin hubungan dengan teman sebaya, belajar berbagi hak, mempertahankan hubungan, perkembangan bahasa, dan bermain peran sosial.
d. Aspek bahasa.
Anak akan memperoleh kesempatan yang luas untuk berani bicara. Hal ini penting bagi kemampuan anak dalam berkomunikasi dan memperluas pergaulannya.
e. Aspek emosi dan kepribadian.
Melalui bermain, anak dapat melepaskan ketegangan yang dialaminya. Dengan bermain berkelompok, anak akan mempunyai penilaian terhadap dirinya tentang kelebihan yang dimiliki sehingga dapat membantu perbentukan konsep diri yang positif, mempunyai rasa percaya diri dan harga diri.
f. Aspek kognisi.
Pengetahuan yang didapat akan bertambah luas dan dayanalar juga bertambah luas, dengan mempunyai kreativitas, kemampuan berbahasa, dan peningkatan daya ingat anak.
g. Aspek ketajaman panca indra.
Dengan bermain, anak dapat lebih peka pada hal – hal yang berlangsung dilingkungan sekitarnya.
h. Aspek perkembangan kreativitas.
Kegiatan ini menyangkut kemampuanmelihat sebanyak mungkin alternatif jawaban. Kemampuan divergen ini yang mendasari kemampuan kreativitas seseorang. Terapi. Melalui kegiatan bermain anak dapat mengubah emosi negative menjadi positif dan lebih menyenangkan.
            Menurut Suherman (2000) yang dikutip dari Hetzer macam-macam
permainan anak dapat dibedakan menjadi lima macam yaitu:
a. Permainan fungsi
Permainan dengan menggunakan gerakan-gerakan tubuh atau anggota tubuh.
b. Permainan konstruktif
Membuat suatu permainan, contohnya membuat kereta.
c. Permainan reseptif
Sambil mendengarkan cerita atau membaca buku cerita anak berfantasi dan menerima kesan-kesan yang membuat jiwanya aktif.
d. Permainan peranan
Dalam permainan ini akan bermain peran, sebagai contoh berperan sebagai guru.
e. Permainan sukses
Yang diutamakan dalam permainan ini adalah prestasi sehingga diperlukan keberanian.
Tujuan permainan yaitu (Soetjiningsih, 1995) :
            Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan, mengembangkan kemampuan berbahasa, mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi, merangsang daya imajinasi dengan berbagai cara bermain pura-pura (Sandiwara), membedakan benda dengan perabaan, menumbuhkan sportivitas, mengembangkan kepercayaan diri, mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang dirumahnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aktivitas bermain
Adapun hal yang harus diperhatikan saat dalam aktivitas bermain menurut Soetjiningsih (1995) adalah yaitu :
a. Ekstra energi
            Untuk bermain diperlukan ekstra energi. Bemain memerlukan energi yang cukup, sehingga anak memerlukan nutrisi yang memadai. Anak yang sehat memerlukan aktivitas bermain yang bervariasi, baik bermain aktif maupun bermain pasif, untuk menghindari rasa bosan atau jenih. (Nursalam, dkk,2005).
b. Waktu
            Anak harus mempunyai cukup waktu untuk bermain sehingga stimulus yang diberikan dapat optimal. Selain itu, anak akan mempunyai kesempatan yang cukup untuk mengenal alat-alat permainannya. (Nursalam, dkk, 2005).
c. Alat permainan
            Untuk bermain diperlukan alat permainan yang sesuai dengan umur dan perkembangann anak. Orang tua hendaknya memperhatikan hal ini, sehingga alat permainan yang diberikan dapat berfungsi dengan benar. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa alat permainan tersebut harus aman dan mempunyai unsure edukatif bagi anak. (Nursalam, dkk, 2005)
d. Ruangan untuk bermain
            Ruangan tidak usah terlalu lebar dan tidak perlu ruangan khusus untuk bermain. Anak bisa bermain di ruang tamu, halaman, bahkan di ruang tidurnya.
e. Pengetahuan cara bermain
            Anak belajar bermain melalui mencoba-coba sendiri, meniru temantemannya atau diberitahu caranya oleh orang tuanya . cara yang terakhir adalah yang terbaik, karena anak tidak terbatas pengetahuannya dalam menggunakan alat permainannya dan anak-anak akan mendapat keuntungan lebih banyak.
f. Teman bermain
            Anak harus merasa yakin bahwa ia mempunyai teman bermain kalau ia memerlukan, apakah itu saudaranya, orang tuannya atau temannya. Karena kalau anak bermain sendiri, maka akan kehilangan kesempatan belajar dari teman-temannya. Sebaliknya kalau terlalu banyak bermain dengan anak lain, maka dapat mengakibatkan anak tidak mempunyai kesempatan yang cukup untuk menghibur diri sendiri dan menemukan kebutuhannya sendiri. Bila kegiatan bermain dilakukan bersama orang tuanya, maka hubungan orang tua dengan anak menjadi akrab, dan ibu/ayah akan segera mengetahui setiap kelainan yang terjadi pada anak mereka secara dini.
Faktor - faktor yang mempengaruhi permainan anak
            Adapun hal-hal yang mempengaruhi permainan anak menurut Hurlock(1999) adalah :
a. Kesehatan
            Semakin sehat anak semakin banyak energinya untuk bermain aktif, seperti permainan dan olahraga. Anak yang kekurangan tenaga lebih menyukai hiburan.
b. Perkembangan motorik
            Permainan anak pada setiap usia melibatkan koordinasi motorik. Apa saja yang akan dilakukan dan waktu bermainnya tergantung pada perkembangan motorik mereka. Pengendalian motorik yang baik memungkinkan anak terlibat dalam permainan aktif.
c. Intelegensi
            Pada setiap usia, anak yang pandai lebih aktif ketimbang yang kurang pandai, dan permainan mereka lebih menunjukan kecerdikan. Dengan bertambahnya usia, mereka lebih menunjukan perhatian dalam permaian kecerdasan, dramatik, konstruksi, dan membaca. Anak yang pandai menunjukan keseimbangan perhatian bermain yang lebih besar., termasuk upaya menyeimbangkan faktor fisik dan intelektual yang nyata.
d. Jenis kelamin
            Anak laki-laki bermain lebih kasar ketimbang anak perempuan dan lebih menyukai permainan dan olahraga ketimbang berbagai jenis permainan yang lain. pada awal kanak-kanak, anak laki-;aki menunjukan perhatian pada berbagai jenis permainan yang lebih banyak ketimbang anak perempuan tetapi sebaliknya terjadi pada akhir masa kanak-kanak.
e. Lingkungan
            Anak dari lingkungan yang buruk, kurang bermain ketimbang anak lainnya disebabkan karena kesehatan yang buruk, kurang waktu, peralatan, dan ruang. Anak yang berasal dari lingkungan desa kurang bermain ketimbang mereka yang berasal dari lingkungan kota. Hal ini karena kurangnya teman bermain serta kurangnya peralatan dan waktu bebas. Ibu yang mempunyai pengetahuan yang baik akan lebih cenderung memperhatikan kebutuhan bermain bagi anak. Dan akan memfasilitasi anak dalam bermain karena dengan bermain secara psikologis kepuasan fisik, emosi, sosial dan perkembangan mental anak terpenuhi sehingga anak dapat mengekspresikan perasaannya dan menunjukan kreativitasnya (Suherman, 2000).
f. Status sosioekonomi
            Anak dari kelompok sosioekonomi yang lebih tinggi lebih menyukai kegiatan yang mahal, seperti lomba atletik, bermain sepatu roda, sedangkan mereka dari kalangan bawah terlihat dalam kegiatan yang tidak mahal sepertu bermain bola dan berenang. Kelas sosial mempengaruhi buku yang dibaca dan film yang ditonton anak, jenis kelompok rekreasi yang dimilikinya dan supervisi terhadap mereka.
g. Jumlah waktu bebas
            Jumlah waktu bermain terutama tergantung pada ststus ekonomi keluarga. Apabila tugas rumah tangga atau pekerjaan menghabiskan waktu luang mereka, anak terlalu lelah untuk melakukan kegiatan yang membutukan tenaga yang lebih.
h. Peralatan
            Peralatan bermain yang dimiliki anak mempengaruhi permainannya. Misalnya dominasi boneka dan binatang buatan mendukung permainan purapura, banyaknya balok, kayu, cat air, dan lilin mendukung permainan yang sifatnya konstruktif.

2. Pengertian Game
            Game berasal dari kata bahasa inggris yang memiliki arti dasar Permainan. Permainan dalam hal ini merujuk pada pengertian “kelincahan intelektual” (intellectual playability).
            Game juga bisa diartikan sebagai arena keputusan dan aksi pemainnya. Ada target-target yang ingin dicapai pemainnya.
            Kelincahan intelektual, pada tingkat tertentu, merupakan ukuran sejauh mana game itu menarik untuk dimainkan secara maksimal.
            Pada awalnya, game identik dengan permainan anak-anak. Kita selalu berpikir game merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak yang dapat menyenangkan hati mereka.
            Dengan kata lain, segala bentuk kegiatan yang memerlukan pemikiran, kelincahan intelektual dan pencapaian terhadap target tertentu dapat dikatakan sebagai game. Ruang lingkup pada games mempunyai karakteristik antara lain ;
a. Ada kompetisi
b. Hasil ditentukan oleh ketrampilan fisik, strategi, kesempatan.

3. Pengertian Sport
            Sport merupakan kata serapan yang berarti olahraga. Olahraga adalah sebuah kata dalam bahasa inggris yang berarti olahraga. Sedang sportif yang merupakan kata sifat yang berarti jujur dan ksatria atau gagah. Dan kata sportivitas yang sebagai kata benda mempunyai arti orang yang melakukan olahraga tersebut (harus) memiliki kejujuran dan sikap ksatria dalam bertindak dan berprilaku saat berolahraga, seperti disiplin, mengikuti ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan atau yang telah disepakati bersama, terutama saat mengikuti suatu pertandingan atau perlombaan olahraga.




  • Karakteristik Bermain, Game dan Olahraga 

1. Bermain
            Bermain adalah segala aktivitas untuk memperoleh rasa senang tanpa memikirkan hasil akhir yang dilakukan secara spontan tanpa paksaan orang lain. Yang harus diperhatikan adalah bahwa bermain haruslah suatu aktivitas yang menyenangkan. Tidak boleh ada paksaan pada untuk melakukan kegiatan bermain, walaupun kegiatan tersebut dapat menunjang perkembangan aspek tertentu. Kegiatan bermain yang dilakukan harus berdasarkan inisiatif dari pemain sendiri. Seorang pemain harus diberi kesempatan untuk memilih kegiatan bermainnya sendiri dan menentukan bagaimana melakukannya.
            Dalam hal ini terdapat tujuh ciri yang dapat dijadikan acuan untuk menentukan apakah sesuatu itu bermain atau bukan, yakni yang:
a). Bermain dilakukan secara voluntir. Bermain yang dilakukan secara sula rela tanpa paksaan atau tekanan dari orang lain.
b). Bermain itu spontan. Bermain kapan pun mereka mau.
c). Kegiatan lebih bermain lebih berorientasi pada proses dari pada terhadap hasil atau akhir kegiatan. Fokus dalam bermain adalah melakukan aktivitas bermain itu sendiri, bukan hasil atau akhir dari kegiatannya.
d). Bermain didorong oleh motivasi intrinsik. Maksudnya, yang mendorong anak untuk melakukan kegiatan bermain tersebut adalah kegiatannya itu sendiri, bukan faktor-faktor luar yang bersifat ekstrinsik. Misalnya didorong orang tua, untuk mendapatkan hadiah,dll.
e). Bermain itu pada dasarnya menyenangkan. Bermain bisa memberikan perasaan-perasaan positif bagi para pelakunya. Artinya semakin aktivitas itu menyenangkan, maka hal tersebut semakin merupakan bermain.
f). Bermain itu bersifat aktif. Bermain memerlukan keterlibatan aktif dari para pelakunya.
g). Bermain fleksibel. Dengan ciri ini berarti anak yang bermain memiliki kebebasan untuk memilih jenis kegiatan yang ingin dilakukannya.
Dengan tujuh karakteristik di atas, secara sederhana bermain dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan secara voluntir, spontan, terfokus pada proses, didorong oleh motivasi intrinsik, menyenangkan, aktif dan fleksibel.

2. Game
            Sebuah game bisa dikarakteristikan dari apa yang pemain lakukan dalam sebuah game misalnya :
a. Peralatan
Misal : bola, kartu, papan, atau sebuah Komputer.
b. Peraturan
Peraturan digunakan untuk menentukan giliran pemain, hak dan keharusan masing-masing pemain, dan tujuan permainan.
c. Skill, Strategi dan Keberuntungan
Game dengan dengan skill, contohnya dengan kekuatan fisik, misal gulat, menembak dan kekuatan mental seperti catur.
d. Single Player Game (pemain satu orang) dan Double Player (lebih dari satu pemain)  Jika pemain tunggal, pemain harus bermain dengan keahlian, berpacu dengan waktu dan keberuntungan sedangkan pemain double, pemain diharuskan untuk menggunakan suatu strategi dan kekompakan sesama pemain, untuk mencapai tujuan tertentu atau sebaliknya pemain harus berlomba dengan pemain lainnnya untuk mencapai sesuatu tujuan.

3. Olahraga
            Olahraga telah ada sejak zaman nenek moyang kita dulu. Seiring dengan pertambahan usia bumi ini, olahraga juga mencatat sejarah yang cukup panjang. Hadirnya berbagai olahraga baru turut mewarnai kehidupan manusia di muka bumi ini. Dari sejarah itulah muncul macam-macam olahraga yang hingga saat ini dilakukan oleh umat manusia.
            Secara umum olahraga profesional dapat dibagi menjadi dua, yaitu olahraga yang diperlombakan dan olahraga yang dipertandingkan. Perbedaan dari kedua olahraga tersebut adalah pada bagian pesertanya. Untuk olahraga yang diperlombakan, melibatkan banyak atlit sebagai peserta. Sedangkan untuk olahraga yang dipertandingkan, melibatkan dua atlit atau dua tim yang saling bertanding memperebutkan kemenangan.
            Dari definisinya jelaslah sudah pembagian besar kedua jenis olahraga. Macam-macam olahraga yang termasuk ke dalam olahraga perlombaan adalah atletik, renang, balap sepeda, berkuda, senam, dan lain-lain. Dan untuk olahraga yang dipertandingkan, contoh-contohnya adalah bulutangkis, sepakbola, basket, voli, dan lain-lain.
            Pada macam-macam olahraga yang dilombakan, pemenang diperoleh setelah beberapa kali lomba tergantung banyaknya jumlah peserta. Misalnya untuk lomba lari, setiap perlombaan bisa diikuti 8 orang atlit. Jika ada lebih dari 8 orang, maka dilakukan beberapa kali perlombaan.
            Dari sanalah diambil yang terbaik, misalnya untuk lomba lari diambil yang paling cepat (waktu paling minimal). Untuk olahraga yang diperlombakan, selain mengincar kemenangan, para atlit juga berusaha untuk memecahkan rekor sebelumnya.
            Di dalam olahraga pertandingan, sistem yang diterapkan adalah kompetisi. Di dalam suatu kompetisi, sistem gugur sering diterapkan. Artinya saat seseorang atau sebuah tim kalah, maka perjuangan mereka akan berakhir. Pemenang akhir di pertandingan final antara dua atlit atau tim terbaik itulah yang akan menjadi pemenangnya.
            Selain pembagian besar olahraga berdasarkan sistemnya, ada juga orang yang membagi olahraga berdasarkan jenis kemampuan yang digunakan. Dari sanalah muncul macam-macam olahraga otak, otot dan keduanya. Tentu jelas sekali perbedaan jenis olahraga ini, yaitu sehubungan dengan penggunaan otak dan atau otot.
            Macam-macam olahraga otak tidak terlalu banyak. Diantaranya yang sering dipertandingkan adalah catur dan bridge. Untuk olahraga yang menggunakan otot, beberapa diantaranya seperti angkat berat, atletik, renang, dan olahraga perlombaan lainnya. Untuk cabang olahraga yang menggunakan otak dan otot diantaranya sepak bola, voli, basket, dan lain-lain. Otak di pertandingan ini maksudnya lebih kepada kerja otak untuk mencari strategi terbaik untuk meraih kemenangan.



Olahraga Untuk Anak Dan Balita


Balita membutuhkan aktivitas fisik untuk merangsang pertumbuhan motorik kasarnya. Karena itu, dorong si kecil untuk melakukan aktivitas fisik. Kenalkan olahraga dalam aktivitas hariannya sehingga ia tak terlalu tertarik dengan televisi. Balita yang kurang bergerak bukan cuma berisiko terkena obesitas tapi juga bermasalah dengan perkembangan mental. Kemampuan sosialnya pun terhambat.

Mengajak balita berolahraga tak perlu paksaan. Pada umumnya, balita akan meniru apa yang dilakukan oleh orang tua. Jika orang tua nyaman jogging pagi, ajak si kecil ikut serta. Biarkan dia mengendarai sepeda kecilnya. Kalau Anda punya binatang peliharaan anjing, sekalian saja ajak peliharaan jalan-jalan. Balita berusia 4-5 tahun biasanya sudah suka bersepeda.

Pada akhir pekan, beri variasi. Ajak si kecil berenang, misalnya. Tidak usah memintanya untuk berenang dengan benar, kok. Cukup ajak ia menggerakkan tubuhnya di dalam air. Pilih kolam yang aman. Anak-anak yang berusia lebih kecil juga bisa diajak berenang. Saat ini juga sudah banyak layanan renang bayi atau baby spa. Tidak perlu khawatir si kecil akan tenggelam, yang penting Anda full perhatian saat menjaganya.

Anak-anak usia 4-5 tahun juga sudah bisa diajak bersenam. Mereka bisa menggerakkan badan ke kiri dan kanan, depan dan belakang. Sertai dengan musik menarik, maka balita bisa menikmati acara olahraganya. Jika ingin mencoba, boleh saja Anda mendaftarkan si kecil pada kelas balet. Ini berguna untuk struktur dan postur tubuh si kecil.

Untuk anak-anak lebih besar, ajak mereka untuk main bola. Anda boleh mendaftarkan ke klub olahraga namun jangan dipaksakan. Tujuan anak berolahraga dalam sebuah klub ialah bersenang-senang dan menikmati aktivitas olahraga, bukan untuk mencetak juara cilik.

Sesekali mengajak si kecil ke wahana outbound juga akan bermanfaat bagi fisik dan mentalnya. Anak-anak akan menjajal hal baru. Itu akan meningkatkan kepercayaan diri. Berdiri melalui titian misalnya, melatih keseimbangan. Bermain fly fox juga akan memupuk keberanian si kecil. Namun, jangan pernah memaksanya. Jika ia sudah terlanjur ketakutan, tak perlu memaksa dan membujuk, apalagi mengancam. Ingat, fokus utama ialah untuk menumbuhkan kecintaan anak akan aktivitas fisik yang berguna bagi perkembangan motorik dan mental.




inilah contoh olahraga sehat untuk balita :

1. Berjalan. Anda bisa mengajak anak jalan-jalan di pagi atau sore hari. Setelah anak bermain, biarkan ia beristirahat untuk sementara waktu. 

2. Menangkap. Balita suka sekali bermain tangkap bola. Jadi, cobalah latihan ini dengan balita Anda secara rutin. Mungkin Anda bisa melakukannya sekali seminggu.

3. Belajar anatomi tubuh. Ini bukan latihan fisik tetapi mental. Untuk memperkuat memori anak, Anda harus melakukan latihan mental seperti bermain tebakan. Ajarkan mereka bagian-bagian tubuh manusia dan meminta mereka untuk menebak nama masing-masing bagian tubuh yang ditunjuk. Latihan mental akan membantu dalam mengembangkan pengetahuan dan menguatkan memori balita.

4. Lompat dan roll. Ayo ajak anak untuk melompat dan berguling bersama! Jadilah seorang pelatih untuk balita Anda. Ambil lompatan kecil dan kemudian minta anak untuk mengikutinya. Latihan melompat dan berguling memberi peregangan otot pada balita Anda. Latihan ini membuat tubuh lentur dan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tubuh balita.

5. Mimikri. Latihan meniru suara binatang juga baik untuk perkembangan otak anak. Misalnya, Anda meniru suara anjing atau kucing. Itu membantu balita untuk menguatkan tulang lutut lho. Latihan ini juga efektif untuk meningkatkan kelenturan balita.